Identitas Buku
Judul : Kata
Penulis : Rintik Sedu
Penerbit : Gagasmedia
Dimensi : 13 x 19 cm
Tebal
/ Hal : 398 halaman
ISBN : 978-979-780-932-4
Harga : Rp. 99.000
Sinopsis Novel
Perempuan kuat bernama Binta Dineschara Prandipta,
yang sedari kecil selalu mendapatkan ujian hidup. Ketika usia ia 5 tahun, ayah
nya meninggalkan Binta dan mama nya. Sehingga mama nya mengidap penyakit
Skizofrenia, yaitu penyakit kejiwaan yang membuat si penderita tidak bisa membedakan
mana yang nyata dan mana yang ada didalam pikirannya. Selama 15 tahun berlalu,
mama Binta hanya diam dan mengamuk ketika perasaan nya sedang tidak baik.
Binta menempuh pendidikan di salah satu universitas
negeri ternama di Jakarta. Binta merupakan mahasiswi semester tiga di jurusan
Ilmu Komunikasi. Binta memiliki teman dekat bernama Cahyo, kemana Binta pergi,
Cahyo selalu setia menemani nya. Binta hanya memiliki Cahyo sebagai temannya,
dikarenakan Binta sangat sulit untuk menerima orang lain masuk di kehidupan
nya. Sehari-hari dikampus pun, Binta hanya duduk dan mendengarkan musik melalui
Walkman kesayangan nya.
Cahyo berkali-kali memperkenalkan teman laki-laki nya
kepada Binta, tetapi Binta selalu menolak. Tetapi untuk kali ini, ada sosok
laki-laki dari Jurusan Arsitektur ingin berkenalan dengan Binta. Tetap saja
Binta selalu menolak ajakan berkenalan itu.
Laki-laki tersebut bernama Nugraha, laki-laki populer di kalangan anak
arsitek, Nugraha merupakan laki-laki tampan dan pintar. Berbagai cara dilakukan
Nugraha agar ia diterima sebagai teman oleh Binta.
Tepat hari itu, ia datang kembali. Luka lama Binta
kembali terbuka. Ia sahabat sekaligus seseorang yang selalu membuat Binta
tenang bersamanya. Laki-laki itu bernama Biru. Laki-laki yang selalu ada di
hatinya Binta, laki-laki yang selalu ada dimimpi Binta. Biru datang kembali ke
Jakarta dan kembali menemui Binta setelah menghilang selama 2 tahun. Perasaan
Binta saat itu senang dan sedih.
Ketika
Binta sudah mulai menerima kehadiran Nugraha di kehidupannya. Ternyata ada
sebuah kesalah pahaman yang membuat Binta dan Nugraha saling berjauhan satu
sama lain. Dan mereka pun memilih untuk pergi dari Jakarta.
Unsur Intrinsik Novel
Tema
Seorang wanita yang menutup diri dari orang lain. Yang
memiliki nasib kurang baik. Mencari apa arti cinta yang sebenarnya.
2. Tokoh
Tokoh Utama : Binta Deneschara ( Jani )
Tokoh Kedua : Nugraha
Tokoh Ketiga : Biru
Tokoh Pembantu :
Mamah Binta, Bi Suti, Riza, Cahyo, Sinta, Anak-anak pinggiran rel kereta
Tokoh Piguran : Dokter Mamah Binta, Kurir Pos, Pak Misnan,
Mang Ujang, Pak joko, Bu lis, Bunda
Nugraha, Ayah Nugraha, Mas Joko, Istri Mang Ujang
Penokohan
Binta (Jani)
Sosok perempuan yang menutup diri dari orang lain. Mempunyai
dunia imajinasi nya sendiri. Binta tidak suka orang lain masuk kedalam
kehidupan nya. Tetapi, sifatya berbeda ketika berada dekat Biru.
Nugraha
Sosok laki-laki yang menjadi idola di fakultasnya,
dikarenakan tampan dan juga pintar sehingga mendapatkan ipk 3,80. Nugraha
sangat baik dan santun kepada semua orang terutama kepada orang yang ia cintai.
Nugraha selalu punya banyak cara agar Binta tersenyum.
Bi Suti
Asisten rumah tangga dirumah Binta. Selalu setia mengabdi
kepada keluarga Binta. Bi Suti selalu menjaga dengan baik Mamah nya Binta,
ketika Binta sedang di luar rumah.
Mamah Binta
Mama dari seorang wanita bernama Binta. Mama bintamemiliki
penyakit kejiwaan, yaitu Skizofrenia. Penyakit yang tidak dapat membedakan mana
yang nyata dan mana yang tidak nyata. Sehari hari mama Binta hanya terdiam di
kursi roda nya. Terkadang mama Binta mengamuk dan melemparkan barang-barang.
Sudah cukup lama penyakit tersebut berada dalam tubuh nya.
Cahyo
Satu-satu nya teman yang dimiliki Binta. Cahyo selalu
menemani kemanapun Binta pergi. Cahyo melakukan semua hal itu tanpa pamrih.
Cahyo pula yang memperkenalkan Nugraha kepada Binta.
Riza
Sosok laki-laki yang ternyata adalah anak seorang penjabat.
Tetapi ia memilih bekerja di kedai kopi milik Nugraha.
Sinta
Sosok perempuan masa lalu Nugraha. Sinta telah mengkhianati
kepercayaan Nugraha dengan berselingkuh. Ia pun kembali meminta agar hubungan
mereka kembali seperti semula.
Anak pinggir rel kereta
Mereka sosok anak-anak kuat. Tak pernah mengeluh akan
keadaan. Selalu menerima ikhlas apa yang terjadi. Mereka selalu ceria. Terutama
ketika Nugraha datang menemui mereka.
Biru
Sosok laki-laki yang memiliki jiwa petualangtinggi. Biru
sedari kecil hidup dengan kakak dari ibunya. Karena, kedua orang tua nya
meninggal. Biru teman semasa kecil nya binta, hingga SMA. Biru selalu
menyembunyikan rasa cinta nya kepada Binta. Biru anak yang baik, sejak kecil ia
selalu menjaga Binta dengan baik. Tetapi dia selalu berkelahi dengan orang lain
karena ia terlalu melindungi Binta.
Alur
Alur dalam novel “Kata” ini maju mundur. Alur maju saat awal
bab menceritakan mengenai Binta dan kehidupannya. Saat ia bertemu dengan sosok
laki-laki aneh bernama Nugraha, yang selalu menggangu nya. Alur mundur saat
pertengahan bab menceritakan kembali kenangan masa lalu Binta dengan Biru
semasa kecil. Kembali lagi ke alur maju menceritakan kehidupan Binta setelah
Biru kembali ke Jakarta.
Latar
Waktu : Pagi, siang,
sore, malam.
Tempat : Kampus, Rumah Binta, Mall, Maluku, Ambon, Museum
Hatta , Rumah Sakit
Sudut Pandang
Sudut pandang campuran.
Amanat
Sebagai manusia seharusnya kita terbuka kepada orang lain,
jangan terlalu menutup diri. Manusia adalah mahluk sosial, manusia saling
membutuhkan bantuan orang lain. Kita juga harus bisa memaafkan kesalahan orang
lain dan menerima perminta maaf dari orang lain.
Ketika kita menyukai seseorang, sebaiknya berkata jujur
kepada orang tersebut. Jangan membiarkan rasa suka itu menjadi menyakiti orang
yang kita sukai.
Keunggulan Novel
Novel “Kata” merupakan novel best seller, untuk saat ini
sudah 12 kali cetak ulang. Novel ini sangat menarik untuk dibaca. Karena dari
segi cerita maupun penulisan kata, sangat mudah dipahami oleh para pembaca. Di
setiap bab nya selalu memiliki penuh kejutan baru, sehingga pembaca dibuat
penasaran. Novel ini mengajarkan kita untuk terbuka kepada orang lain, menerima
kehadiraan orang lain dalam hidup kita.
Kelemahan Novel
Halaman novel ini cukup tebal, sehingga membutuhkan waktu
lama untuk membaca nya sampai selesai. Ada beberapa bagian mengenai
kumpulan-kumpulan puisi karya Biru yang sangat panjang, sehingga membuat bosan
dan malas untuk membacanya.
Kesimpulan
Novel ini cocok dibaca untuk siapa saja, perempuan maupun
laki-laki. Karena dalam novel ini, mengisahkan perempuan yang terjebak pada
masa lalu nya dan belum bisa menerima laki-laki lain. Karena buat ia, semua
laki-laki sama saja. Begitu pula dengan dua oang laki-laki yang sedang
memperjuangkan cintanya kepada wanita tersebut. Penulisan sederhana mempermudah
pembaca untuk membaca dan juga memahami isi dari novel tersebut. Novel ini
memberikan banyak pelajaran tentang hidup.